Kamis, 08 April 2010

macam macam kepribadian

hai teman- teman, mau tau ga? ternyata ada beberapa tipe kepribadian lho.......dan Orang yang sehat secara jiwa, punya bentukan kepribadian yang variatif. nanti aku akan jelaskan beberepa butir dalam tiap tipe kepribadian. maksudnya, orang yang punya gangguan kepribadian biasanya memenuhi 4 sampe 5 butir dari poin2 kriteria diagnostik yang disebutkan di bawah ini (tergantung jenisnya). sedang kalau punya kurang dari yang disebutkan berarti orang itu punya ciri kepribadian tersebut... tapi seperti yang uda dibilang sebelumnya bahwa gangguan atau ciri kepribadian dikatakan dimiliki seseorang kalau dia tidak punya mekanisme coping yang baik yang akhirnya menyebabkan dia hanya sanggup menggunakan ciri kepribadian yang itu2 aja baik secara kognisi , afektif (respon emosi), fungsi interpersonal, dan kontrol impuls... alias ciri kepribadiannya ga variatif ga kayak orang yang sehat secara jiwa :D dan lagi juga harus diliat berdasar sosial budayanya dia, apa sesuai atau nggak...

orang yang sehat secara jiwa, bisa berganti-ganti ciri kepribadian yang dominan pada satu situasi atau kejadian sedang seorang yang punya ciri kepribadian atau gangguan kepribadian umumnya ga sanggup untuk make kepribadian yang beda karena mekanisme coping mereka yang itu-itu aja... mereka ga adaptif istilahnya dan ga flexible... ini yang sering bikin konflik dengan dunia sekitarnya

tapi sebetulnya penegakan ciri atau gangguan kepribadian ga sesimpel itu... selain liat kriteria diagnostik kita harus liat juga keseluruhan fase-fase perkembangan orang itu mulai dari usia 0 sampe usia 18 tahun... diliat dari pola asuh ortu, mekanisme coping, cara dia bergaul dengan lingkungan sekitar, prestasi, kecenderungan sifat, gimana kehidupannya waktu itu, riwayat pendidikan, riwayat trauma, riwayat sakit berat, identifikasi, dll dan setelah itu masih harus dilakukan analisa berdasar psikoanalitik dan psikodinamik

ada beberapa tipe tipe kepribadian, diantaranya:
Cluster A : skizoid, skizotipal, paranoid
Cluster B : histrionik, antisosial, narsistik, ambang
cluster c : dependen, cemas menghindar, obsesif kompulsif/anankastik

CLUSTER A:

Paranoid (empat atau lebih) :
pola menetap dalam ketidakpercayaan dan kecurigaan pada orang lain, hal-hal yang tidak bermotif dianggap bermotif, dimulai sejak awal masa remaja dan menetap dalam berbagai konteks

1.mudah curiga dengan orang lain
2.ga bisa percaya atau sulit percaya sama orang lain
3.pelit informasi tentang dirinya karena takut suatu saat bakal dipake untuk nyerang balik dirinya
4.sering menyimpulkan maksud negatif dari perkataan, perbuatan, atau perilaku orang lain
5.menyimpan dendam selama menahun
6.cepet marah dan menganggap hal yang sebetulnya biasa-biasa aja sebagai serangan terhadap dirinya
7.sering curiga akan kesetiaan pasangannya

skizoid (empat atau lebih) :
pola menetap dalam pemisahan diri dengan lingkungan sosial dan adanya ekspresi emosi yang cenderung tumpul

1. tidak punya perasaan apapun terhadap intimasi dengan orang lain (bahkan terhadap keluarga)
2. cenderung menyendiri karena emang seneng menyendiri
3. tidak punya keinginan seksual dengan lawan jenis
4. susah untuk merasa senang dan jarang mencari hal yang menyenangkan (untuk orang lain)
5. umumnya ga punya temen, kenalan terbatas pada sanak sodara
6. cuek bebek mau dikritik ato dipuji
7. dingin secara emosi, secara afektif nampak flat

skizotipal (lima atau lebih) :
pola menetap dalam defisit sosial dan interpersonal yang ditandai dengan rasa tak nyaman yang akut dan berkurangnya kemampuan untuk menjalin hubungan akrab dengan orang lain akibat perilaku, pikiran, dan berbagai aspek dirinya yang nyentrik buat orang kebanyakan

1. punya ide-ide rujukan
2. punya pikiran-pikiran berbau magis atau aneh
3. sering mengalami pengalaman persepsi yang ga biasa, contoh ada halusinasi atau ilusi
4. cara berpikirnya aneh atau cara berbicaranya aneh
5. punya ide2 paranoid atau kecurigaan
6. afeknya sering menyempit atau inappropriate
7. penampilannya sering nyentrik buat orang lain
8. ga punya temen atau kenalan kecuali kerabat

CLUSTER B:
Antisosial (tiga atau lebih) :
adanya pola menetap dalam pengabaian norma-norma sosial dan hak-hak orang lain, umumnya terlihat menonjol semenjak usia 15 tahun

1. tidak punya respek terhadap norma sosial, cenderung membangkang dari norma
2.pembohong, berbohong untuk kesenangan dan keuntungan diri sendiri
3. impulsif dan tidak punya rencana masa depan
4. irritable dan agresif, sering terlibat dalam tindak kekerasan
5. ceroboh dalam keamanan diri sendiri atau orang lain
6. ga bertanggung jawab secara konsisten
7. ga punya tanggung jawab sosial, menyakiti orang lain atau mencuri dari orang lain tanpa merasa bersalah

Ambang/borderline (lima atau lebih) :
pola menetap dipertahankan adanya instabilitas dari hubungan interpesonal, self-image, dan impulsifitas yang menonjol... dipertahankan sejak awal dari masa remaja awal dan berlangsung dalam berbagai konteks

1. adanya kecenderungan yang berlebihan dalam imajinasi pembengkalaian atau menghindari pembengkalaian
2. adanya suatu pola relasi interpersonal yang tidak stabil dan intens yang ditandai dengan idealisasi dan devaluasi yang ekstrim (kalo berhubungan dengan 1 orang bisa aja awalnya orang itu dipuja2 bagai dewa tapi pas bikin kesalahan kecil langsung nilainya jatuh kederajat serendah-rendahnya di mata si pengidap gangguan kepribadian ambang)
3.gangguan identitas (adanya self-image yang kabur)
4. impulsif dalam sekurangnya 2 area hidup yang berpotensi menghancurkan diri sendiri (bidang : menghabiskan uang atau materi, seks, penggunaan zat, menyetir secara sembrono, makan ga pake takeran)
5. tindakan berulang dalam percobaan bunuh diri, atau mutilasi diri
6. instabilitas afek dengan mood yang sangat labil
7. merasa kosong yang kronik
8. pengendalian kemarahan yang sangat buruk (sering temper tantrum ;D)
9. ide-ide paranoid, sering mengalami disosiasi

histrionik (lima atau lebih)
pola menetap yang berlebihan dalam kebutuhan mencari perhatian dari orang lain dan memperlihatkan emosi yang berlebihan, mulai dari masa remaja awal dan berlangsung dalam berbagai konteks

1. tidak nyaman dalam suatu situasi yang mana dia tidak menjadi pusat perhatian
2. interaksi dengan orang lain sering ditandai dengan perilaku seduktif atau profokatif
3. ekspresi emosinya ceat berubah-ubah
4. menggunakan penampilan fisik secara konsisten untuk menarik perhatian orang lain
5. memiliki pola berbicara yang sering berlebih-lebihan dan kurang detil
6. dramatis ;D, dan ekspresi emosinya sering berlebih-lebihan terutama kalau menceritakan sesuatu
7. gampang dipengaruhi oleh orang lain
8. sering mengira suatu hubungan lebih intim dari yang sebetulnya

narsisistik (lima atau lebih)
pola kepribadian menetap terhadap kebesaran diri (entah dalam fantasi atau perilaku), selalu ingin dipuji, kurang empati dengan orang lain, mulainya dari masa remaja awal dan berlangsung dalam berbagai konteks

1. memiliki kebesaran dalam hal derajat pentingnya dirinya (sering melebih-lebihkan pencapaian dirinya sendiri, maunya terlihat superior dari orang disekitarnya walo kenyataannya ga begitu :D)
2. sering mikir da ngayal terus-terusan bahwa dirinya sudah atau akan sangat sukses, berkuasa banget, pinter banget, cantik banget, ato ideal banget
3. percaya banget bahwa dirinya spesial dan unik dan hanya bisa dimengerti oleh orang-orang yang seunik dirinya atau punya status tinggi
4. perlu terus-terusan dikagumi sama orang lain
5. penuntut berat, punya ekspetasi yang berlebihan bahwa dirinya harus diperlakukan spesial
6. dalam hubungan interpersonal sangat manipulatif, umumnya menggunakan orang lain untuk mencapai tujuannya sendiri
7. ga punya empati, ga peduli dengan perasaan orang lain dan ga mampu menempatkan dirinya dalam posisi orang lain
8. sering ngerasa iri dengan pencapaian orang lain tapi ngerasanya orang lain yang iri dengan dirinya ;D
9. nampak sombong, arogan dalam perilaku dan perkataan

CLUSTER C:
cemas menghindar/avoidant (empat atau lebih)
pola menetap dalam inhibisi sosial, merasa ga punya kemampuan, dan hipersensitif terhadap kritik, mulai dari masa remaja awal dan menetap dalam berbagai konteks

1. menghindari aktifitas pekerjaan yang melibatkan banyak hubungan dengan orang lain, karena takut ditolak, dikritik, atau ga disetujui
2. tidak mau bergaul dengan orang lain kecuali yakin bahwa dirinya akan disukai
3. tidak mau bergaul akrab karena takut dipermalukan atau memalukan
4. berpikir berulang bahwa akan dikritik atau ditolak pada suatu situasi sosial
5. menolak untuk mengubah situasi sosialnya karena ngerasa ga punya kemampuan apa-apa
6. sering merasa bahwa dirinya lebih buruk dari orang lain dalam segala aspek
7. ga mau ambil resiko pada aktivitas baru karena takut malu

dependen (lima atau lebih)
pola menetap akan ketergantungan dan kecemasan berpisah dengan seseorang yang digantungi, menetap sejak masa remaja awal dan berlangsung dalam berbagai konteks

1. sulit membuat keputusan dalam berbagai hal sehari-hari tanpa mendapat nasihat dan masukan dari orang lain
2. perlu orang lain untuk mengambil tanggung jawab dari dirinya untuk kebanyakan hal-hal besar dalam dirinya (contoh: mutusin mau ambil jurusan kuliah, nikah dengan siapa, dll)
3. susah untuk bilang tidak karena takut akan dijauhi oleh orang lain
4. sulit memulai suatu proyek baru atau melakukan sesuatu sendirian
5. memakai banyak waktunya untuk mendapatkan suport dari orang lain bahkan sampai dengan mau aja melakukan hal yang dia tidak maui sebetulnya
6. merasa ga nyaman kalau sendirian
7. cepet-cepet mencari orang baru yang bisa digantungi begitu orang lama yang digantungi ga ada lagi
8. berpikir secara tidak realistis bahwa dirinya akan ditinggalkan oleh orang yang digantunginya

obsesif kompulsif/anankastik
perilaku menetap dalam hal keteraturan, perfeksionis, dan kontrol interpersonal dan diri hingga orangnya menjadi kaku, menetap sejak usia remaja awal

1. terlalu mengikuti detil, aturan, urutan, daftar, susunan organisasi, dan jdwal sampai-sampai banyak waktunya terbuang sia-sia
2. sangat perfeksionis kalau mengerjakan tugas
3. waktunya sering habis dipekerjaan, lupa istirahat dan senang-senang
4. super ketat dalam hal moralitas, etika, norma-norma sosial, sampe taraf ga fleksibel
5. ga sanggup untuk membuang barang-arang lama yang ga berguna lagi bahkan yang ga punya arti nostalgia
6. ga sanggup untuk mendelegasikan tugas karena takut orang lain ga mampu mengerjakan sebaik dirinya
7. sering super pelit atas dirinya dan orang lain, uang sering dipandang sebagai sesuatu yang harus disimpan untuk berjaga-jaga menghadapi hal buruk di masa depan
8. kaku dan keras kepala

BACA LEBIH LENGKAP YUK......

Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger