Kamis, 23 Oktober 2008

villa di cimacan

Beberapa hari sebelum lebaran,keluarga besarku yang ada di cianjur mengundang semua keluarga untuk berkumpul di cianjur tanggal 6 oktober 2008.
acara itu dimaksudkan untuk menuliskan generasi /keturunan lanjutan dari keluarga besarku.
Tanggal 4 oktober, aku, mama, papa, adik, beserta om-om dan tante-tanteku pergi ke cianjur.Tetapi sebelum pergi ke cianjur, aku beserta keluarga berniat untuk menginap di villa yang ada di puncak.
Hari itu perjalanan kita terhenti di sebuah daerah, yaitu cimacan. perhentian itu didasarkan pada beberapa alasan.
1. jika memilih lokasi di daerah cisarua....hal itu akan sangat menyebalkan. karena ada dua titik jalan di tutup, di daerah taman safari dan sebelum masjid atta awun.
berdasarkan pertimbangan itu, akhirnya aku dan keluarga memilih daerah Cimacan. secara kebetulan, waktu itu ada beberapa calo villa yang berdiam diri di pinggir jalan sembari memegang papan yang bertuliskan "VILA DISEWAKAN".
Beberapa saat kemudian sang calo mengantarkan kami di sebuah villa yang terletak tak jauh dari pinggir jalan. hal pertama yang aku rasakan saat melihat villa itu adalah nyaman. tak terlalu merasa takut atau sebagainya. begitu juga dengan tante, om, aku, mama, dan dua orang adikku. kami semua merasa nyaman.
susah jika kami semua harus pergi bersama- sama. karena kami semua bisa melihat penampakan makhluk halus.
merasa nyaman dengan satu villa, bukanlah kami menautkan pilihan kami pada villa itu. akhirnya sang calo kembali mengantarkan kami pada villa yang lain lagi, villa itu terletak lumayan jauh sekali dari jalan raya.
hal pertama yang aku rasakan saat kakiku mulai turun di parkiran mobil adalah berat. bulu kudukku merinding tak karuan, bahkan degup jantungpun berdetak sangat kencang.
namun, aku tak menghiraukannya. langkah kaki ragu kupaksakan untuk terus berjalan dan naik ke lantai 2. kaki terasa berat. bahkan mata tak kuasa untuk melihat. sebuah rumah yang sangat tua tak terawat. lusuh, tak layak untuk ditinggali. karen banyak sekali penunggunya.
dengan tak berpikir panjang, aku langsung teriak "Papa, gak mau villa ini"
mataku kembali melirik dan melihat tanteku yang sedang merinding dan mengusap tanggannya. "kenapa tante?"tanyaku
"Banyak banget."
"ia aku tahu."jawabku
Aku segera turun tangga dan masuk ke parkiran yang ada di lantai 1
"Mama" teriakku saat turun tangga
iehhhh seremmm...
ditangga saja bahkan aku mersakan adanya kehadiran makhluk ghaib
takutt..
akhirnya mama, papa, om, dan tanteku kembali masuk ke dalam mobil menghampiri adik-adik serta om dan tanteku yang satu lagi.
"gimana?"tanya om-ku yang satu lagi
"Gak jadi. ieh serem villanya om."
"ia. om tahu kok."
mobil tak langsung melaju. masih menunggu calo villa yang sedang mengobrol dengan si pemilik villa.
saat tengah terdiam, mataku tetarik untuk meilhat ke taman yang ada di lantai 2.
terlihat olehku dua sosok bayangan putih seperti 'POCONG'
tetapi aku tak takut..
mataku kembali tertarik untuk melihat ke beberapa meter disebelahnya..
dengan lantang aku berteriak dan menangis
"mama"
"apa?"
semua terkaget..
"ada yang mukanya rata.lagi ngeliatin kita dari lantai dua."ucapku
sekejap saja berlalu, teriakan itu hanya luapan rasa kaget dalam diriku.
perjalanan kembali ke villa semula.
akhirnya kami sekeluarga memutuskan untuk menginap di villa itu.
di villa itu juga ada isinya. tetapi tak terlalu mengganggu.
semua berlalu..
beberapa saat kemudian di ruang tamu
aku dan om-ku sedang berbincang. adikku sedang menonton televisi.
ruang tamu tertata rapi.. besar.
disisi yang sejajar dengan pintu keluar terdapat dua cermin besar yang tergantung di sisi dinding itu. aku sedang duduk membelakangi cermin itu kira-kira 5 meter di depan cermin. omku sedang duduk di hadapku. tepat disamping om-ku terdapat lemari kaca besar. disaat sedang berbincang, seperti ada bayangan yang tampak dari kaca itu. aku menoleh melihat kaca yang terletak di samping pintu. di situ aku melihat sesosok penampakan tampak belakang. mengenakan gaun putih, berempel, layak pakaian pesta. rambutnya panjang, keriting. penampakan yang aku lihat tampak seperti photo si pemilik villa yang banyak terpampang di seluruh sudut rumah.
kala itu, aku terdiam sejenak dan tak berbicara.
adikku yang sedang menonton televisi melihat curiga ke arahku. maklum dari 3 orang adikku, hanya dia saja yang tak bisa melihat.
"uni kenapa?"
aku menggeleng mencurigakan
om-ku melihatku. tetapi aku hanya diam..
banyak sekali kelanjutan yang terjadi di villa itu. meskipun tak satupun dari makhluk itu yang mengganggu. hal itu terjadi karena hampir dari kami semua bisa melihat penampakan dunia lain. bukan alam nyata aja
BERLALU..
keesokan harinya
masi pagi...
kira-kira jam tujuh pagi...
adikku yang smp(yang tak bisa melihat), dia iseng memphoto cermin yang tergantung itu. maklum ukuran cermin itu kurang lebih 1x1 meter. belum lagi ada dua cermin.
beberapa saat kemudian, saat aku sedang duduk di ruang makan, aku membuka semua isi photo di camera digitalku.
beberapa saat kemudian
"mama,lihat deh kerjaan si adek. iseng banget dia. udah tau cermin itu ada isinya di photo. tau sendiri kan akibatnya."
"apa emang,,?"
"setannya nebeng tenar di kamera."
aku segera memanggil adikku dan memperlihatkannya..
alhasil, dia teriak ketakutan dan hampir nangis..
setelah itu, mama, papa, sepupu, serta om-om dan tante-tanteku melihat photo itu.



sekian ceritaku...
vilda..

dan dibawah ini ada photo hasil jepretan adikku...
photo tampak depan ini merupakan tampak depan dari penampakan tampak belakang yang aku lihat...
sungguh berbeda,tampak belakang indah, tampak depannya 'SEREM'
matanya melotott
hihhhhh...atutttt



0 komentar:


Free Blogspot Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger